Cerita Rakyat Timun Mas dan Raksasa Hijau
Ini adalah sebuah cerita rakyat indonesia yang berasal dari jawa
tengah. Kisah yang cukup menarik dan sangat terkenal, terutama di
kalangan anak-anak. Karena dulu sewaktu saya masih sekolah SD, cerita
ini ada dalam buku pelajaran bahasa indonesia saya. Maka di sini, saya
akan coba menulis kisah ini kembali. Tentunya dengan cara dan ciri khas
bercerita yang saya miliki. :)
Al-kisah pada zaman dahulu kala, ada seorang janda miskin yang tinggal
sendiri di tepi hutan. Karena umurnya yang semakin tua, janda itu merasa
semakin sulit melakukan pekerjaanya. Karena dia harus melakukanya
sendiri. Dari bercocok tanam dan mencari kayu bakar di hutan untuk di
jual. Janda itu sering merenungi nasibnya tiap malam. Mengeluh dengan
kehidupan yang di jalaninya.
Pada suatu malam, si janda miskin itu kembali merenung seperti biasa.
"Andai saja aku memiliki seorang anak, pasti hidup ku tak akan sesusah
ini. Akan ada yang membantu semua pekerjaan ku, dan merawat ku ketika
aku sudah tua renta nantinya". Keluh janda itu.
Ternyata semua keluh kesahnya di dengar oleh raksasa hijau penguasa
hutan yang bernama Buto ijo. Tak sengaja Buto ijo melewati rumah janda
miskin itu ketika tengah berburu rusa untuk di mangsanya.
"Hahaha.. Mungkin aku bisa membantu untuk mewujudkan ke inginan mu..". Kata Buto ijo sambil menengok ke jendela.
Mendengar suara yang menggelegar membuat janda itu terkejut dan sadar
dari lamunanya. Apa lagi setelah dia melihat sosok menyeramkan yang
mengintip dari jendela, membuat janda itu hampir pingsan karena
ketakutan.
"Jangan takut, aku tak akan menyakiti mu. Selama ini aku sering
memperhatikan mu, aku sering mendengar semua keluh kesah mu. Dan kali
ini aku datang untuk mewujudkan ke inginan mu.. Aku bisa memberi mu
seorang anak". Kata Buto ijo.
"Benarkah itu..?". Wajah janda itu kini menjadi berbinar-binar karena
senang. Rasa takutnya kini telah hilang tertelan rasa bahagianya.
"Tentu saja benar.. Aku adalah raja para raksasa penguasa hutan ini, aku tak mungkin membohongi mu". Kata Buto ijo meyakinkan.
"Lalu.. Bagaimana caranya aku bisa memiliki anak?". Tanya janda itu.
"Dahulu kala sebelum aku dan kaum ku di usir dari kerajaan langit, aku
sempat mencuri sebuah biji timun Mas ajaib. Jika biji ini kau tanam dan
kau rawat, maka dia akan tumbuh dan dapat membuat apa yang kau minta
terkabul. Jika kau minta emas, maka dia akan berbuah emas. Jika kau
meminta harta, maka buahnya akan berisi intan dan permata. Dan begitu
pula jika kau meminta anak, maka buahnya akan berisi seorang bayi". Kata
Buto ijo menjelaskan.
"Kalau begitu, cepat berikan biji itu pada ku. Aku akan segera menanamnya..!!". Pinta janda itu bersemangat.
"Tapi ada syaratnya..".
"Apa syaratnya? Semuanya pasti akan ku penuhi". Janda itu semakin tak sabar.
"Jika kelak anak yang lahir adalah lelaki, maka dia akan jadi milik mu
sepenuhnya. Tapi ketika yang lahir adalah anak perempuan, maka dia harus
kau serahkan pada ku untuk aku makan. Apa kau setuju? Hahaha..". Suara
tawa Buto ijo menggelegar ke segenap penjuru hutan. Mendengar syarat
yang di ajukan Buto ijo, janda itu termenung sejenak. Tapi karena ke
inginan untuk memiliki anak sangat kuat, ahirnya dia menyanggupinya.
Ahirnya biji timun Mas ajaib itu di berikan. Dan pada ke esokan harinya,
janda itu segera menanamnya. Dia merawat tanaman itu tiap hari, hingga
ahirnya tanaman itu berbuah. Tapi betapa terkejutnya dia, ketika yang
lahir adalah seorang bayi wanita. Dia menjadi sangat bersedih karena
teringat janjinya pada raksasa Buto ijo. Pada malam harinya Buto ijo
datang menemui janda itu, setelah dia tahu yang lahir adalah seorang
puteri, Buto ijo berniat membawa bayi itu. Tapi si janda memohon
tenggang waktu beberapa tahun agar dia bisa merawat bayi itu. Dia
beralasan bahwa bayi itu masih terlalu kecil, dan tak akan memuaskan
bila di makan. Maka ketika nanti dia telah tumbuh lebih besar, maka dia
akan di serahkan ke Buto ijo.
Buto ijo menerima tawaran wanita itu. Dan waktupun terus berlalu setelah
kejadian di malam itu. Tiap lima tahun sekali, Buto ijo datang untuk
meminta anak gadis itu. Tapi janda itu selalu meminta tenggang waktu
dengan alasan yang sama. Tak terasa 20 tahun telah berlalu. Timun Mas
tumbuh menjadi gadis yang cantik, rajin, baik hati dan periang. Sehingga
kehadiran timun emas membuat kehidupan janda itu di penuhi dengan
kebahagiaan. Hingga pada suatu hari, Buto ijo datang kembali untuk
menagih janji.
"Hai manusia.. Sekarang aku datang lagi ke sini untuk menagih janji mu.
Cepat serahkan anak itu pada ku..!! Kesabaran ku sudah mulai habis..!!".
Kata Buto ijo marah.
"Beri aku sedikit waktu lagi. Dia masih kurus. Tunggulah hingga dia gemuk". Pinta janda itu.
"Tidak bisa.. Kesabaran ku sudah habis. Satu minggu lagi aku akan
datang, dan dia harus sudah siap". Kata Buto ijo sembari pergi menahan
amarah.
Sementara itu, Timun Mas tengah berada di hutan untuk memetik bunga
melati kesukaanya. Ketika dia tengah asik memetik bunga, tiba-tiba ada
seorang kakek tua berjubah putih menemuinya. Ternyata kakek itu adalah
Raja negeri langit. Dia menceritakan semua kisah timun Emas pada timun
Emas. Dan menceritakan juga kesedihan yang di alami oleh ibunya karena
janjinya pada Raksasa Buto ijo. Dan ahirnya kakek tua itu memberi sebuah
bungkusan kecil pada Timun Emas.
"Di dalamnya berisi sebuah duri, segenggam garam, dan terasi. Gunakan
dengan bijak untuk menyelamatkan diri ketika Buto ijo mengejar mu".
Pesan kakek itu kemudian menghilang. Timun Mas mengingat baik-baik semua
pesan kakek itu. Dan setelah sampai rumah, dia menceritakan semua
kejadian yang di alaminya kepada sang ibu. Tentu saja sang ibu merasa
terkejut. Tapi Timun Emas menenangkan hati sang ibu, dan dia yakin bahwa
dia akan baik-baik saja. ( baca dongeng anak hanya di
dongengterbaru.blogspot.com)
Dan waktu satu minggu ahirnya usai. Raksasa Buto ijo kembali datang
untuk menagih janji. Tapi betapa marahnya dia ketika dia menemukan gubuk
si janda telah kosong tak berpenghuni. Karena Timun Mas telah membawa
ibunya bersembunyi di sebuah goa dan dia sendiri berlari menuju arah
gunung untuk menjauhkan Buto ijo dari ibunya. Melihat gubuk yang sudah
kosong, Buto ijo pun mengerahkan kesaktianya untuk mencari tahu
keberadaan Timun Emas. Dan ahirnya ketemu. Buto ijo pun segera
mengerahkan segenap kesaktianya untuk mengejar Timun Emas.
Dengan waktu tak berapa lama, dia sudah dapat melihat Timun Mas berlari
di kejauhan. Melihat raksasa Buto ijo yang tiba-tiba sudah ada di
belakangnya di kejauhan, Timun Emas terkejut. Dia panik dan perasaan
takut mulai menghampirinya. Akan tetapi dia mulai teringat kembali pesan
kakek tua yang dia temui di hutan. Timun Emas pun langsung membuka
bungkusan yang di bawanya. Dia mengambil duri dan di lemparkan ke arah
Buto ijo. Sungguh ajaib..!! Ketika duri itu menyentuh tanah, kontan
kawasan di sekitarnya berubah menjadi hutan yang penuh dengan pohon dan
tumbuhan berduri. Tentu saja hal tersebut membuat Buto ijo kesulitan.
Karena dia di hambat oleh duri-duri tajam yang membuat sekujur tubuhnya
terluka.
Tapi Buto ijo bukanlah raksasa sembarangan. Dia memiliki kesaktian yang
tinggi sehingga di angkat menjadi raja para kaum raksasa. Dan dengan
ilmu yang dia miliki, ahirnya Buto ijo mampu melewati hutan duri itu.
Meski tubuhnya penuh luka dan goresan, dia tetap bertekad kuat mengejar
Timun Mas.
"Timun Mas, kau tak akan bisa lari dari ku.. Grrrr..!!". Teriak buto ijo sambil menggeram.
Melihat usaha pertamanya gagal, Timun Emas kembali membuka bungkusan
yang di bawanya. Kali ini dia mengambil segenggam garam dan di
lemparkanya. Dan ke ajaiban kembali terjadi, kawasan itu berubah menjadi
laut yang luas. Sehingga kini jarak antara Timun Emas dan Buto ijo di
pisahkan oleh lautan. Tentu saja hal itu membuat Buto ijo kebingungan.
Dan kesempatan itu tak di sia-siakan Timun Emas untuk kembali berlari.
Tapi Buto ijo tak menyerah. Kembali dia membaca mantera dan mengeluarkan
aji kesaktianya. Dia lalu berenang melewati laut ajaib itu. Lukanya
kini menjadi semakin perih karena terkena air laut yang mengandung
garam. Tapi ternyata hal tersebut tak menyurutkan tekadnya, malah emosi
dan kemarahanya semakin menjadi. Dan ahirnya dengan susah payah, Buto
ijo berhasil menyeberangi laut ajaib itu. Dan setelah Buto ijo
melewatinya, laut itupun lenyap tak berbekas.
"Kau membuat ku semakin marah.. Lihat saja jika nanti kau tertangkap,
aku akan melumat mu hingga tak tersisa.. Aaaarrrggg..!!". Amarah Buto
ijo semakin meluap tak terkendali. Melihat usaha keduanya kembali gagal,
Timun Mas sedikit cemas. Karena kini dia hanya memiliki satu benda
tertinggal, yaitu terasi. Jika ternyata usaha yang terahir ini gagal
juga, maka dia sudah pasrah pada nasibnya.
Tapi kembali Timun Mas menguatkan hatinya. Dia yakin, tuhan pasti akan
memberi jalan keluar dan menolongnya. Dengan penuh keyakinan dia lempar
terasi itu, dan lagi-lagi hal ajaib terjadi. Seluruh kawasan itu berubah
menjadi lautan lumpur. Yang dapat menghisap dan menenggelamkan apapun
yang berada di atasnya. Kali ini Buto ijo tak terlalu terkejut dengan
kejadian itu. Karena itu adalah ke ajaiban ke tiga yang di lihatnya
dalam satu hari ini, dia tak lagi heran. Dua rintangan telah mampu dia
lalui dengan kesaktianya. Dan hal tersebut membuat Buto ijo yakin pada
kesaktian dan kemampuanya. Dia yakin, dengan kesaktian yang di
milikinya, dia dapat melewati rintangan ke tiga ini dengan mudah.
Tapi semua di luar dugaanya, dia telah mengambil kesalahan yang cukup
fatal. Ternyata lautan lumpur itu memiliki daya hisap yang teramat kuat.
Ketika Buto ijo sampai di tengah-tengah lautan lumpur, dia tak mampu
lagi bertahan dan ahirnya tenggelam di telan lautan lumpur. Maka
tewaslah Buto ijo di tempat itu.
Setelah kematian Buto ijo, Timun Mas kembali ke rumahnya bersama sang
ibu. Kini kehidupan mereka lebih tenteram. Hingga pada suatu hari, ada
seorang pangeran berburu di hutan. Tanpa di sengaja dia bertemu Timun
Emas yang kala itu memetik bunga melati. Melihat kecantikan dan kebaikan
hati Timun Mas, sang pangeran pun jatuh cinta. Hingga pada ahirnya
Timun Emas di jadikan isteri dan di boyong ke istana bersama sang ibu,
dan mereka hidup bahagia hingga ahir hayatnya. Demikian dongeng rakyat dari jawa tengah dan sekitarnya, semoga bermanfaat.
The End
klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar