SINOPSIS
FABEL, DONGENG, NOVEL, KOMIK, BUKU INFORMASI/PENGETAHUAN, & CERITA PENDEK
(SASTRA ANAK)
Digunakan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sastra Anak dengan dosen pengampu Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro.
Oleh Hamdan Nugroho 07201241024
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
Dongeng
Judul : Princess Rahmania dan Teka-teki Kalung Mutiara
Penulis : Lana Syahbani
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Halaman : 22
Tahun : September 2009
Sinopsis
Istana Mujahid pada suatu sore terdengar suara tangis bayi dari dalam
istana tersebut. Rupanya telah lahir bayi cantik yang diberi nama
Princess Rahmania. Nama Rahmania diambil dari kata rahman, artinya
pengasih. Princess Rahmania tumbuh menjadi seorang putri yang penuh
kasih sayang terhadap orang-orang di sekitarnya.
Suatu hari, ia menemukan seuntai kalung mutiara di atas pasir pantai.
Dia memanggil para dayang. Para dayang kaget pun kaget. Kemudian
Princess Rahmania menanyakan kepada mereka, adakah di antara mereka yang
kehilangan kalung. Tapi di antara dayang itu, ada dua dayang yang
mengaku kehilangan kalung, yaitu dayang biru dan dayang hijau.
Princess Rahmania menanyakan ciri-ciri kalung mereka yang hilang. Dayang
biru menyebutkan bahwa kalung yang hilang tersebut dari mutiara. Dayang
hijau pun menyebutkan demikian. Princess Rahmania dan para dayang pun
kebingungan. Princess Rahmania mengusulkan supaya kalung tersebut dibagi
dua saja biar adil. Dayang biru pun setuju, tapi dayang hijau tidak.
Dayang hijau tidak rela karena kalung tersebut pemberian dari ibunya
sebelum meninggal. Ia ingat bagaimana ibunya mengumpulkan mutiara itu
satu persatu selama sebulan dan diambilnya sendiri dari dasar laut.
Para dayang terharu mendengar kisah dayang hijau termasuk dayang biru.
Kemudian dayang biru mengakui bahwa dia berbohong dan mengakui bahwa
kalung itu bukan miliknya. Dia hanya tertarik sewaktu dayang hijau
memakainya. Dayang yang lain sangat terkejut dan mengusulkan kepada
Princess Rahmania untuk memberikan hukuman yang setimpal. Tapi dayang
hijau malah memohon kepada Princess Rahmania untuk mengampuni dayang
biru saja karena tidak sepenuhnya salah dayang biru. Princess Rahmania
pun akhirnya mengampuni dayang biru asalkan tidak mengulangi lagi kelak.
Komentar:
Sifat baik akan memberikan kebaikan untuk semuanya. Apalagi jia sifat
baik itu berupa pengasih, orang lain akan banyak sekali merasakan
manfaatnya. Begitu juga dalam cerita Princess Rahmania yang pengasih dan
pengampun terhadap para dayangnya terutama dayang biru. Hal ini
menyebabkan dirinya disenangi dan disayangi para dayangnya.
Cerita Bergambar (Fabel)
Judul : Ini Dia si Buaya
Penulis : Kathryn White & Michael Terry
Penerbit : PT Penerbit Erlangga
Halaman : 27 Halaman
Tahun : 2008/21 Juni 2008
Sinopsis
Di tengah hutan yang terik, buaya melompat dari dalam sungai. Ia
mengendus, menggeram, dan menggemeretak. Buaya itu kelaparan sehingga
ketika ada seekor monyet berayun, buaya menangkap ekornya. Monyet
memekik ketakutan. Tapi monyet merayu buaya. Ia mengatakan jika si buaya
itu memakannya, maka giginya yang tajam akan goyah dan patah lalu buaya
akan kurus dan kendur. Rahang yang kekar juga akan lemas dan
menggelantung. Akhirnya si Buaya termakan rayuan monyet dan segera
meninggalkannya.
Buaya pun masih merasa lapar. Ia melihat dua Flamingo yang sedang
menari. Ia perlahan-lahan masuk ke dalam air. Ia akan memakan mereka
sebelum terbang. Tapi kedua flamingo itu tertawa cekikikan dan
bersandiwara. Kalau buaya memakan mereka akan sakit karena serat-serat
flamingo hanya gula manis. Buaya pun dapat dibohongi kemudian bergegas
pergi sambil menahan lapar. Ia melihat gajah yang sedang minum. Sesampai
di tempat gajah, ternyata gajah juga bersandiwara dan merayunya. Buaya
pun tertipu lagi. Lalu, ia melihat seekor Zebra sedang makan rerumputan.
Zebra pun merayunya dan buaya pun tertipu lagi. Sambil bercucuran air
mata, buaya menangis dan merasa tidak makan bertahun-tahun. Sambil
berteriak ia ingin bertemu dengan ibunya. Lalu Zebra menghibur dan
mengajaknya makan rumput. Flamingo juga membawakan makanan, begitu juga
monyet membawakan pisang untuk dimakan bersama. Gajah juga membawakan
air yang bersih dan dingin. Mereka pun tersenyum dan gembira. Hingga
tidak menyadari kalau ternyata ada harimau yang sedang mengintai mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar